Laman

Jumat, 14 September 2012

PERANAN IT DAN ICT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN

      1.1. Latar Belakang
Dengan masuknya era globalisasi  dan era informasi. Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) atau secara internasional dikenal dengan istilah ICT ( Information and Communication Technology ) sangat penting di era ini. Ini dilihat dari kebutuhan primer di era digital, dimana kebutuhan akan informasi serta kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Dryden & Voss, 1999). Sehingga penerapan IT dan ICT memiliki keunggulan dengan tersedianya informasi secara luas, cepat, dan tepat, adanya kemudahan dalam proses pembelajaran dan dukungan teknologi untuk memudahkan proses belajar mengajar. Penerapan IT dan ICT juga memiliki keunggulan khas yaitu tidak terbatasi oleh tempat dan waktu. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional juga telah merespon keadaan di atas dan adanya era informasi ini dengan merumuskan kebijakan peningkatan akses, efisiensi, efektivitas dan kualitas pendidikan serta manajemen pendidikan dengan implementasi ICT.
Hal ini merupakan salah satu faktor yang mengharuskan pengembangan IT dan ICT dalam dunia pendidikan di Indonesia. Agar kualitas sumber daya manusia Indonesia yang merupakan produk dari pendidikan itu semakin baik dan dapat bersaing dalam dunia yang berbasiskan teknologi. Oleh sebab itu Depertemen Pendidikan Nasional melalui PUSTEKKOM melakukan pengembangan terus menerus terhadap ICT untuk dunia pendidikan di Negara kita ini. Untuk melihat hal ini lebih luas lagi, maka dalam makalah ini akan membahas tentang pengaruh IT dan ICT dalam khususnya dalam pengembangan pembelajaran biologi di Indonesia.


1.2.    Rumusan Masalah

         Sesuai dengan masalah yang sudah dibatasi, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dikaji adalah:
      1.      Bagaimana Pengintegrasian atau Manfaat TIK ke dalam Proses Pembelajaran      Biologi?
      2.      Bagaimana Kegunaan TIK dalam Pembelajaran Biologi?
      3.      Bagaimana Penggunaan ICT dalam Pengajaran dan Pembelajaran Biologi?

1.3.    Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
1.    Mengetahui Pengintegrasian atau manfaat TIK ke dalam Proses Pembelajaran  Biologi
2.    Mengetahui Kegunaan TIK dalam Pembelajaran Biologi
3.    Mengetahui Penggunaan ICT dalam Pengajaran dan Pembelajaran Biologi

BAB II
PEMBAHASAN

          2.1.        Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan dan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
TIK menjadi simbol kemajuan bagi sebuah bangsa, maka tak heran kalau TIK menjadi mata pelajaran yang harus dikuasai oleh pelajar saat ini. TIK menjadi sesuatu yang mutlak untuk dikuasai untuk mengejar ketertinggalan teknologi bangsa Indonesia. Bahkan di berbagai lembaga pendidikan saat ini pasti akan memprioritaskan dan menambah pelajaran TIK dalam jadwal pelajarannya serta memperbanyak media-media yang membantu pengembangan pembelajaran. Perkembangannya yang sangat cepat dan pesat menuntut semua komponen lembaga pendidikan harus mampu mengejarnya, tak terkecuali tenaga pendidik.
Kehadiran TIK akan memperkuat model pembelajaran yang berpusat pada pelajar di samping yang sudah berkembang secara konvensional. Ini sebagaimana diramalkan oleh Wrigley bahwa pada saatnya ketika datang era informasi, peran tenaga pendidik akan berkurang seiring makin pesatnya penggunaan komputer berbasis jaringan sebagai sumber ilmu pengetahuan. Kehadiran TIK bagi sebagian kalangan akan memberi jawaban terhadap persoalan pendidikan, misalnya menambah kekayaan media pembelajaran dari yang sudah ada. sementara menurut penelitian dari PBB, Indonesia menempati urutan ke 106 dari 180 negara yang disurvai dalam hal penggunaan IT. Namun penelitian di Amerika sendiri menyatakan bahwa di negara pusat teknologi ini juga tidak merata dalam penggunaan IT dalam pendidikan.
Dalam menghadirkan fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan acuan utama. Artinya kalau kehadirannya justru menyulitkan dan menambah beban materi dan waktu maka kehadiran TIK justru tidak ada gunanya. Namun rasanya hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini. Di mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan. Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang tepat. TIK yang sudah menyatu kehadirannya dengan masyarakat menjadi sesuatu yang harus dimuati nilai baik. Maka tugas tenaga pendidik untuk menangkap kehadiran TIK ini menjadi sesuatu yang positif dan berdaya guna bahkan menjadi bernilai ekonomis (ergonomis).

          2.2.        Pengintegrasian atau Manfaat TIK ke dalam Proses Pembelajaran Biologi
Secara umum dengan terintegrasikannya kelas dengan ICT maka sangat dimungkinkan bahwa kelas bisa dibawa ke kancah global. Kelas bisa terhubung tanpa sekat dengan kelas yang lain, bahkan “dunia lain”. Dengan demikian pembatasan dan konsepnya harus jelas. Untuk apakah penggunaan ICT dalam kelas? Apakah akan belajar menggunakan ICT ataukan Menggunakan ICT untuk belajar? Idealnya tentu adalah bagaimana memanfaatkan ICT untuk belajar. Sehingga pengintegrasian teknologi TIK dalam proses belajar untuk semua bidang salah satunya adalah pendidikan khususnya dalam Biologi, mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran sama maknanya dengan menggunakan TIK untuk belajar (using ICTs to learn) sebagai lawan dari belajar menggunakan TIK (learning to use ICTs). Belajar menggunakan TIK mengandung makna bahwa TIK masih dijadikan sebagai objek belajar atau mata pelajaran. Sebenarnya, UNESCO mengklasifikasikan tahap penggunaan TIK dalam pembelajaran kedalam empat tahap sebagai beirkut:
         1.    Tahap emerging, baru menyadari akan pentingnya TIK untuk pembelajaran dalam Biologi.
         2.    Tahap applying, satu langkah lebih maju dimana TIK telah dijadikan sebagai obyek untuk dipelajari (mata pelajaran) hal ini dilakukan agar peserta didik dapat memanfaatkan TIK yang sedang berkembang saat ini, untuk mendapatkan informasi tentang Biologi dengan cepat dan mudah.
         3.    Pada tahap integrating, TIK telah diintegrasikan ke dalam kurikulum (pembelajaran) untuk menujang pembelajaran Biologi agar lebih mudah diserap atau mudah dimengerti oleh peserta didik dalam pembelajaran Biologi.
         4.   Tahap transforming merupakan tahap yang paling ideal dimana TIK telah menjadi katalis bagi perubahan atau evolusi pendidikan.
TIK diaplikasikan secara penuh, baik untuk proses pembelajaran Biologi, untuk menunjang sarana belajar khususnya dalam ruang lingkup Biologi.
Maka perlu adanya Pengintegrasian TIK ke dalam Proses Pembelajaran Biologi.
ini sangat berkaitan erat dengan mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk siap memasuki era masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Tahun 2020 Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas (AFTA). Pada masa itu, masyarakat Indonesia harus memiliki ICT literacy yang mumpuni dan kemampuan menggunakannya untuk meningkatkan produktifitas (knowledge-based society).
Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran Biologi dapat meningkatkan ICT literacy, membangun karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society) pada diri siswa, disamping dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran Biologi itu sendiri. Dalam pembelajaran Biologi selalu diadakan kegiatan praktikum untuk menujang kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan bahan atau contoh yang nyata, misalnya praktikum tentang morfiologi tumbuhan disana para peserta praktikum membawa bahan yang akan di praktikumkan.
Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran Biologi memiliki beberapa tujuan utama:
          1.     Untuk membangun ”knowledge-based society habits” dalam Biologi seperti kemampuan memecahkan masalah (problem solving) tentang Biologi kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari informasi tentang Biologi, mengoleh/mengelola informasi tersebut ,dan mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan mengkomunikasikannya kepada oranglain.
          2.    Untuk mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy) untuk kelancaran proses belajar dalam ruang lingkup biologi.
          3.   Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran Biologi.
Maka untuk mendorong kesiapan SDM di era global melalui pendidikan di sekolah, maupun di perguruan tinggi, pengintegrasian TIK kedalam proses pembelajaran perlu dilakukan     untuk.
          4.    Meningkatkan propesional guru dalam meningkatkan sumber daya manusia agar tidak gagap dan ketinggalan dalam penggunaan TIK di sekolah khususnya dalam mendalami TIK biologi.
          5.    Mengubah sekolah di Indonesia menjadi institusi pembelajaran yang kreatif dan dinamis sehingga murid-murid menjadi pembelajaran yang lebih termotivasi, selalu ingin tahu dan kreatif khususnya dalam pengembangan pembelajaran biologi.
Mengintegrasikan manfaat TIK dalam belajar Biologi
terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan guru Biologi ketika merencanakan pembelajaran Biologi yang mengintegrasikan TIK, yaitu:
          1.    Pendekatan topik (theme-centered approach); Pada pendekatan ini, topik atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah: Menentukan topik tentang Biologi.
     a.    Menentukan tujuan pembelajaran Biologi yang ingin dicapai; dan
     b.    Menentukan aktifitas pembelajaran Biologi dan software (seperti modul. LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran Biologi tersebut.
          2.     Pendekatan Software (Software-centered Approach);
menganut langkah yang sebaliknya. Langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi software (seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll) yang ada atau dimiliki terlebih dahulu. Kemudian menyesuaikan dengan topik dan tujuan pembelajaran Biologi yang relevan dengan software yang ada tersebut. MS Word. Atau kalau perlu mempresentasikan hasilnya dengan menggunakan MS Powerpoint.
          2.3.        Kegunaan TIK dalam Pembelajaran Biologi
Secara teoretis menurut pendapat Jonasen TIK memainkan peran yang sangat luar biasa untuk mendukung terjadinya proses belajar dalam lingkup Biologi antara lain adalah sebagai berikut:
          1.     Active; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar Biologi yang menarik dan bermakna.
          2.   Constructive; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan Biologi yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
           3.     Collaborative; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.
          4.     Intentional; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
          5.    Conversational; memungkinkan proses belajar Biologi secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa atau mahasiswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar jam pelajaran.
          6.    Contextualized; memungkinkan situasi belajar Biologi diarahkan pada proses belajar Biologi yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning”.
          7.    Reflective; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar Biologi itu sendiri.

Dengan kata lain, TIK memungkinkan pembelajaran Biologi dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar Biologi(multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik . dengan kemajuan TIK memungkinkan pembelajaran Biologi disampaikan secara interaktif dan simulatif sehingga memungkinkan siswa atau mahasiswa belajar secara aktif. TIK juga memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung meningkatkan ”ICT literacy”.
Pemanfaatan ICT ini secara umum bertujuan menghubungkan murid-murid dengan jaringan pengetahuan dan Informasi. Selain itu mengembangkan sikap dan kemampuan murid-murid untuk belajar sepanjang hidup (long life education). Pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK baik yang bersifat off line mau pun on line, bisa dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berminat. Penggunaan dan pemanfaatan internet dalam dunia pengajaran sangat membantu dalam meningkatan kuantitas peserta didik. Dalam kebijakan Nasional TIK menjadi Kunci dalam dua hal yaitu:
          1.             Effisiensi proses
          2.             Memenangkan Kompetisi.
         Prinsip umum penggunaan teknologi, dalam hal ini ICT, adalah sebagai berikut:
          1.    Efektif dan efisien. Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya. Dengan demikian, penggunaan ICT yang justru membebani akan berakibat tidak berjalannya pembelajaran secara efektif dan efisien.
          2. Optimal. Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan.
          3.    Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran di kelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran.
          4.   Merangsang daya kreatifitas berpikir pelajar.
Dengan menggunakan ICT tentu saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat di dalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai kretaivitas tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang mempunyai kreativitas rendah. Pelajar yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mampu menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Sedangkan pelajar yang berkreativitas rendah terlihat kurang menanggapi permasalahan dalam pembelajaran. Pelajar yang kurang kreativitas tidak akan bisa dengan cepat menyelesaikan tugas, dan apabila kesulitan dalam membuat tugas pelajar tersebut terlambat reaksinya untuk bertanya kepada orang lain.
Dengan demikian tujuan ICT akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri ketika digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan ICT justru tidak menjadi penghambat dalam pembelajaran namun akan memberikan manfaat yang lebih dalam pembelajaran.

2.4.    Penggunaan ICT dalam Pengajaran dan Pembelajaran Biologi

(a)    Tutorial

ICT digunakan untuk pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk menyampaikan informasi atau pelajaran berdasarkan urutan-urutan yang telah ditetapkan.
Pembelajaran tutorial meliputi :
          1.     Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci mengenai materi yang sedang berjalan.
          2.    Demonstrasi dan latihan. Mengajak siswa untuk terlibat dalam proses belajar dengan mendekatkan mereka ke alam atau lapangan kemudian memberikan soal latihan sebagai tes pemahaman.
(b) Eksplorasi
Penggunaan ICT untuk pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai media  untuk :
     1.    Mencari dan mengakses informasi dari internet mengenai topik biologi.
     2.     Melihat demonstrasi sesuatu kejadian  sesuai urutan dengan soft ware dan hard ware dengan video atau animasi.
(c) Alat aplikasi.
ICT dikatakan sebagai alat aplikasi apabila  membantu murid melaksanakan tugas Contoh : membuat dan menganalisa proses fhotosintesis.


(d) Komunikasi
ICT dikatakan sebagai alat untuk memudahkan  komunikasi antara tenaga pendidik dengan murid dalam mengirim,dan menerima informasi.


BAB III
PENUTUP


3.1.    Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangatlah penting. Dengan adanya TIK  maka proses pembelajaran disekolah khususnya pelajaran biologi dapat lebih mudah karena dengan perkembangan TIK mempermudahkan kita dalam mencari informasi, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi khususnya dalam bidang Biologi, sehingga pengintegrasian TIK dalam proses belajar Biologi menjadi berperan penting dalam:                                                                                          1) Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa khususnya dalam bidang                 Biologi;                                                                 2) Mengembangkan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi               (ICT literacy) itu sendiri, untuk kelancaran proses belajar dalam ruang lingkup Biologi,      3) Untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran di             bidang biologi.                                           4) Meningkatkan propesional guru dalam meningkatkan sumber daya manusia agar               tidak gagap dan ketinggalan dalam penggunaan TIK di sekolah khususnya dalam                    mendalami TIK biologi.                                       5) Mengubah sekolah di Indonesia menjadi institusi pembelajaran yang kreatif dan dinamis sehingga murid-murid menjadi pembelajaran yang lebih termotivasi, selalu ingin tahu dan kreatif khususnya dalam pengembangan pembelajaran biologi. Sehingga TIK memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung meningkatkan ”ICT literacy”









DAFTAR PUSTAKA

Dewi. dkk., (2010), Makalah ICT dalam Pembelajaran, http://blog.student.uny.ac.id/vitasd/2011/01/05/makalah-ict-dalam-pembelajaran/
Kariadinata. R., (2011), Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Multimedia, http://educare.e-fkipunla.net/index2.php?option=com_content&dopdf=1&id=83
Murniati., (2010), IT dan ICT dalam Pembelajaran Biologi, http://nanibanda.blogspot.com/2010/09/it-dan-ict-dalam-pembelajaran-biologi.html
Siskarini. D., (2010), Peranan Teknologi Informasi Sebagai Media Pembelajaran,  http://semilirsenja.blogspot.com/2010/03/teknologi-informasi-sebagai-media_03.html


























       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar